Burung Kacer: Ciri, Jenis-jenis, dan Cara Merawatnya

Burung Kacer – Burung kacer termasuk salah satu dari burung kicau yang identik dengan warna hitam serta putih. Di pasaran, burung ini dihargai mulai dari ratusan ribu, bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah jika berhasil menjuarai kompetisi kicauan di tingkat nasional.

Mengenal Burung Kacer

 

Mengenal Burung Kacer

Kacer diketahui sebagai salah satu jenis burung dengan persebaran yang cukup luas. Kacer bisa ditemukan di India sampai Bangladesh, Filipina, Malaysia, sampai Pulau Jawa. Di Pulau Jawa sendiri, burung ini banyak ditemukan di Jawa Timur.

Hal yang membuat kacer sebagai burung yang banyak digemari adalah burung ini termasuk sebagai burung entertainer. Warnanya yang hitam dengan warna putih di bagian sayap sampai ekor membuatnya terlihat unik. Jika diperhatikan, badan dari burung ini juga relatif langsing.

Badannya yang langsing membuat kacer bisa bergerak secara lincah sambil mengeluarkan siulan. Proses pemeliharaannya juga bisa dikatakan cukup mudah. Hal ini menjadi salah satu keunggulan yang membuat banyak orang tertarik untuk memeliharanya.

Umumnya, burung ini dipelihara untuk diikutsertakan dalam ajang lomba atau mungkin hanya untuk hobi saja. Sekarang, sudah banyak penangkar lokal yang berhasil menangkarkan kacer.

Tidak hanya proses penangkaran yang mudah, kacer juga menjadi prospek bisnis yang terbilang cukup menjanjikan.

Ciri-Ciri Burung Kacer Bagus Untuk Lomba

Ciri-Ciri Burung Kacer Bagus Untuk Lomba

 

Kacer termasuk sebagai jenis burung dengan ukuran sedang yang memiliki panjang tubuh kira-kira 19-21 cm dan berat 29-51,3 gram. Bagian kepala, dada, punggung, serta pangkal sayapnya berwarna hitam.

Sementara itu, bagian perut yang berbatasan dengan dada, sayap, serta tungging berwarna putih. Sedangkan, kacer betina memiliki warna hitam keabu-abuan di bagian atas serta putih keabu-abuan.

Jika Anda mencari kacer untuk menjadi burung lomba, berikut ini ciri-ciri kacer yang bagus untuk dilombakan:

1. Jenis Kelamin Jantan

Kacer jantan memiliki kicauan yang akan terdengar lebih merdu dibandingkan dengan betina. Hal ini juga dikarenakan suara kicauannya dipakai untuk menarik perhatian burung betina. Kacer jantan akan lebih gacor daripada betina.

Dari segi fisik, kacer jantan juga lebih kuat. Hal ini juga berlaku untuk segi mental. Mental awal dari kacer jantan memang sudah bagus. Apabila dilatih secara konsisten, mentalnya bisa menjadi mental baja. Ciri dari kacer jantan, yaitu:

  • Kepala cepak dan datar.
  • Warna paruh hitam pekat.
  • Punggung lebar dan panjang.
  • Dada besar membusung ke arah depan.
  • Kaki panjang dan cengkraman kuat.
  • Ukurannya lebih besar daripada betina.

2. Bulu

Kacer jenis kelamin jantan berwarna hitam pekat serta putih terpisah di bagian perut, sayap, dan ekor. Sedangkan, kacer betina lebih berwarna hitam keabu-abuan di bagian atas dan bagian bawahnya berwarna keabu-abuan.

3. Bentuk Kepala

Untuk mendapatkan kacer yang bagus, carilah kacer dengan bentuk kepala papak. Bentuk papak merupakan bentuk kepala yang tidak lancip ataupun merunjung. Bentuknya lebih menyerupai kotak. Selain itu, pastikan memilih burung dengan mata yang besar dan bulat.

4. Paruh

Saat memilih kacer, pilih kacer dengan paruh dengan bentuk lebar dan tebal. Selain itu, kacer yang bagus juga memiliki paruh dengan ukuran lebih panjang.

5. Leher

Ciri burung kacer yang bagus untuk dilombakan yaitu kacer dengan leher panjang. Leher menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan kualitas dari kicauan. Umumnya, kacer yang memiliki suara merdu, lehernya cenderung panjang dan padat.

Perbedaaan Burung Kacer Jantan dan Betina

 

Perbedaaan Burung Kacer Jantan dan Betina

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa burung jantan lebih bagus untuk digunakan sebagai burung lomba. Mungkin hal ini juga mengundang pertanyaan apa perbedaan dari kacer jantan dan betina?

Kacer jantan dinilai cocok untuk diikutsertakan dalam lomba karena lebih suka berkicau dan memiliki sifat semangat. Sementara itu, betina cenderung lebih lemah daripada kacer jantan, dari segi fisik maupun suara.

Ketika sudah usia dewasa, kacer bisa dibedakan dengan lebih mudah. Pasalnya, bulu-bulu yang dimiliki sudah tumbuh sempurna dan mabung, begitu pun dengan alat reproduksi.

Pastinya, kacer sudah mampu berkicau dengan baik. Oleh sebab itu, cara mendeteksi jenis kemamin juga menjadi lebih mudah.

1. Ciri Kacer Jantan Dewasa

  • Secara keseluruhan, warna bulu hitam pekat.
  • Bulu-bulu di bagian dada dan punggung berwarna hitam.
  • Ven atau kloaka terlihat memanjang dan kecil.
  • Jantan lebih sering berkicau dengan keras.
  • Jantan lebih jago dalam menirukan kicauan dari burung lain.

2. Ciri Kacer Betina Dewasa

  • Warna bulu hitam tidak terlalu pekat dan sehitam burung jantan.
  • Bulu-bulu di bagian dada dan punggung berwarna pudar atau keabu-abuan.
  • Ven atau kloaka terlihat lebih lebar daripada burung jantan.
  • Betina mengeluarkan suara kicauan yang cenderung lirih dan kurang beragam atau monoton.
  • Umumnya, betina jarang berkicau.

Jenis-Jenis Burung Kacer

Ada beberapa jenis kacer di dunia. Walaupun begitu, di Indonesia hanya ada 2 jenis yang paling banyak diminati, yaitu kacer Jawa dan kacer poci. Selain kedua jenis kacer tersebut, sebenarnya masih ada beberapa jenis kacer lainnya yang memiliki kualitas tidak kalah baik.

Berikut ini penjelasan dari beberapa jenis kacer, yaitu:

1. Kacer Poci

 

Kacer Poci

Kacer poci biasa disebut juga sebagai kacer Sumatra dengan nama latin Copsychus saularis. Ciri yang ada pada jenis kacer ini, yaitu bagian perut, dada, sampai bawah berwarna putih terang. Ciri ini yang membedakan antara kacer poci dan kacer Jawa.

Dari segi suara, kacer poci memiliki karakteristik suara yang lebih keras dan lantang. Bahkan, burung ini juga bisa menirukan suara master dari burung lainnya.

2. Kacer Jawa

 

Kacer Jawa

Kacer Jawa memiliki nama ilmiah Copsychus sechellarum mempunyai ciri yang terbilang menonjol. Bagian dada, perut, serta bagian bawah burung ini berwarna hitam. Terdapat sedikit warna putih di bagian sayap.

Burung kacer jenis ini termasuk sebagai burung yang pandai dan mahir dalam menirukan suara burung kicau jenis lainnya. Dari segi suara, kacer Jawa menghasilkan suara yang terdengar lebih sederhana.

3. Kacer Blorok

 

Kacer Blorok

Kacer blorok adalah jenis burung kacer dengan motif warna yang cukup berbeda dibandingkan dengan jenis kacer lainnya. Warna bloroknya ini yang menjadi ciri khas sekaligus keunikan yang dimiliki.

Berdasarkan para penangkar, kacer blorok ini adalah hasil persilangan kacer Jawa dengan kacer hitam putih. Kacer blorok memiliki suara kicauan yang lantang, namun merdu.

4. Kacer Madagaskar

 

Kacer Madagaskar

Ketika dilihat dengan seksama, kacer madagaskar memiliki warna yang serupa dengan kacer poci. Namun, warna gelap pada kacer madagaskar lebih terlihat seperti warna kebiruan. Saat terkena sinar matahari, warna biru tersebut juga akan terlihat semakin jelas.

Bisa dilihat dari namanya, burung kacer jenis ini asalnya dari daerah Madagaskar. Walaupun begitu, suara yang dimilikinya tidak jauh berbeda dengan jenis kacer lokal.

5. Kacer Filipina

 

Kacer Filipina

Jenis kacer Filipina ini dikenal juga dengan nama Philippine Magpie-robin dengan nama ilmiah Copsychus mindanensis. Burung ini adalah burung endemik Filipina. Jika dilihat, kacer ini memang terlihat sama dengan kacer poci. Tapi, selanjutnya jenis ini dinyatakan berdiri sendiri.

6. Kacer Kalimantan

 

Kacer Kalimantan

Terdapat beberapa jenis kacer Kalimantan yang telah terbagi menjadi beberapa ras berbeda. Contohnya, Copsychus saularis musicus, Pluto, serta Adamsi. Cirinya adalah memiliki ciri bulu yang berwarna hitam dengan sedikit warna putih.

Wilayah persebarannya yaitu meliputi wilayah Kalimantan utara, barat, dan timur. Walaupun ada unsur Kalimantan, ternyata persebaran burung ini tidak hanya sebatas di Kalimantan saja. Kacer jenis ini juga dapat ditemui di pulau lainnya yang ada di Indonesia, seperti Bali, Nias, dan Bangka Belitung.

Cara Merawat Burung Kacer Supaya Cepat Gacor

 

Cara Merawat Burung Kacer Supaya Cepat Gacor

Bagi Anda yang memelihara kacer pastinya berharap burung kacer cepat gacor. Berikut ini beberapa cara merawat kacer yang bisa dilakukan supaya kacer cepat gacor, yaitu:

1. Memberi Makanan Bervitamin Tinggi

Salah satu cara yang bisa dilakukan dan terbilang sangat penting adalah memberikan makanan dengan vitamin tinggi supaya kacer sehat. Contohnya, yaitu ulat hongkong, serangga, kroto, dan serangga lainnya.

2. Memandikan Kacer

Kebersihan tubuh burung juga harus dijaga. Memandikan kacer dilakukan agar kacer merasa segar dan memiliki energi untuk latihan. Memandikan kacer perlu dilakukan secara rutin.

Lalu, kapan waktu yang tepat untuk memandikan kacer? Memandikan burung bisa dilakukan pagi hari sekitar jam 7.00 sampai 10.00.

3. Membersihkan Kandang

Kata siapa kondisi kandang tidak berpengaruh dengan gacor? Pembersihan kandang kacer ini bisa dilakukan sebagai cara merawat kacer yang perlu dilakukan secara rutin.

Bersihkan kandang 2 hari sekali demi kesehatan kacer. Hal ini juga dilakukan untuk menghindari kacer yang stres akibat lingkungan yang kotor.

4. Memasterkan Kacer

Cara perawatan yang tidak boleh terlewatkan adalah memaster burung. Terdapat beberapa metode yang biasanya dipakai oleh pecinta burung supaya kacer cepat gacor. Metode yang dimaksud yaitu cara memasterkan kacer dengan jenis burung kicau lainnya.

Lalu, kapan waktu memaster kacer yang baik? Waktu memaster bisa dimulai dari pukul 19.00 dengan cara memperdengarkan kacer audio suara dari masteran dengan volume sedang.

5. Melatih Tanding dengan Burung Lain

Cara selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan mencari lawan sparing. Hal ini dilakukan supaya kacer menjadi terbiasa dengan situasi ramai seperti saat kontes atau lomba.

Dengan berlatih melawan burung lainnya, kacer yang dihasilkan akan berkualitas baik serta berani dengan mental bagus.

Cara Merawat Anakan Burung Kacer

 

Cara Merawat Anakan Burung Kacer

Cara merawat anakan dan dewasa pastinya akan berbeda. Sebagai pemilik kacer, Anda harus bisa memperhatikan waktu untuk perawatan. Pastikan anakan kacer selalu dimandikan dan dijemur saat pagi hari atau sore hari. Tujuan dari aktivitas mandi yaitu untuk menjaga kesehatan dari bulu-bulu.

Hal ini dilakukan agar proses pertumbuhan bulu bisa berjalan lancar sampai dengan mabung. Manfaat lain dari mandi dan berjemur yaitu agar kacer tetap segar. Anda juga harus bisa memperhatikan jadwal pemberian pakan.

Pasalnya, voer harus diberikan secara rutin. Berikan anakan kacer voer dengan kualitas bagus yang mengandung banyak protein untuk pertumbuhannya. Selain itu, berikan juga pakan ekstra. Tidak hanya menjaga kesehatan fisiknya, Anda juga bisa mulai melakukan pemasteran.

Semakin awal melakukan pemasteran, maka bisa meningkatkan kualitas burung kacer ketika berkicau. Anakan kacer tentu akan lebih mudah dimaster daripada memaster kacer yang sudah dewasa.

Burung kacer banyak diburu oleh pecinta burung kicauan yang ingin mengikuti perlombaan. Untuk menghasilkan suara yang merdu, Anda tentu harus bisa merawatnya dengan baik. Bagi yang masih mencari, pahami beberapa ciri kacer yang bagus agar bisa mendapatkan kacer berkualitas.

Burung Kacer: Ciri, Jenis-jenis, dan Cara Merawatnya

Tinggalkan komentar