Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Tujuan, Manfaat, Model, dll

Penelitian Tindakan Kelas – Mungkin Anda sudah pernah mendengar tentang penelitian tindakan kelas, yaitu sebuah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi kendala dan menemukan solusi atas hal tersebut. Jika Anda penasaran tentang bagaimana seluk beluknya, maka menyimak bacaan di bawah ini dari awal hingga akhir adalah pilihan yang tepat.

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

 

Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Sebelum membahas lebih jauh, alangkah baiknya memahami tentang apa sih sebenarnya PTK itu. Secara singkat adalah kegiatan penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar itu sendiri, sehingga berada di tahap yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

PTK ini membutuhkan waktu yang cukup lama, karena si peneliti harus mencoba untuk mengimplementasikan tindakan lengkap dengan variabel yang sudah disusun sebelumnya agar mencapai hasil yang diinginkan.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwasanya PTK ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan 1-2 hari saja, karena berbeda dengan penelitian biasa. Anda harus mampu mempublikasikannya agar bisa menjadi solusi bagi pihak lain dengan masalah serupa.

PTK juga berfungsi sebagai salah satu sarana dalam pengembangan keprofesian berkelanjutan yang disingkat menjadi PKB. PKB ini nantinya bermanfaat untuk kenaikan pangkat bagi guru yang sudah PNS, dan rekap prestasi di satuan wilayah cabang dinas pendidikan. Bagaimana apakah sampai sini bisa dipahami dengan baik? Jika sudah, mari lanjut ke pembahasan selanjutnya.

Tujuan Diadakannya PTK

 

Tujuan Diadakannya PTK

Penelitian tindakan kelas, tidak asal dilaksanakan begitu saja tanpa adanya tujuan yang jelas, berikut ini rinciannya:

1. Memperbaiki Pola Mengajar Guru di Kelas

Tujuan yang pertama adalah memperbaiki pola mengajar guru. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa terkadang ada masalah yang terjadi di kelas. Baik itu siswa sulit memahami atau cara belajar yang membosankan.

Nah mungkin saja ada kesalahan dalam pola mengajar guru di kelas. Oleh karena itu untuk mengetahuinya harus dengan cara melaksanakan PTK ini.

2. Memperbaiki Perilaku Peserta Didik

Tujuan yang kedua yakni memperbaiki perilaku peserta didik. Tidak sepenuhnya, murid yang nakal atau kurang nurut itu karena kesalahan dirinya sendiri, bisa jadi karena proses mengajar yang kurang menyenangkan.

Ketika Anda sudah berhasil melaksanakan PTK dan mendapatkan kesimpulannya, maka lama-kelamaan perilaku peserta didik yang kurang ini bisa diubah menjadi lebih baik lagi.

3. Meningkatkan dan Membenahi Proses Pembelajaran

Dalam PTK diulas secara lengkap dan praktik secara langsung terkait proses pembelajaran mana yang paling tepat untuk diterapkan kepada siswa sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai secara keseluruhan.

4. Meningkatkan Layanan Profesional Guru

Penelitian tindakan kelas ini nantinya akan mengubah kerangka kerja guru dalam belajar mengajar, jadi secara tidak langsung akan bermanfaat pada dirinya sendiri sehingga layanan profesional guru  bisa meningkat.

Jadi itu dia beberapa tujuan diadakannya PTK. Biasanya dosen di perguruan tinggi akan memberikan tugas ini selama masa perkuliahan. Jadi bagi Anda yang sedang atau akan masuk jurusan pendidikan, persiapkan diri sebaik mungkin ya! Belajar sedikit demi sedikit hal yang berkaitan dengan PTK.

Manfaat PTK

 

Manfaat PTK

Anda harus tahu bahwa sasaran utama dalam PTK ini adalah peserta didik, guru dan sekolah. Oleh karena itu, pelaksanaannya harus benar-benar mampu membawa kebermanfaatan, berikut ini penjelasannya:

  • PTK bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Hasil akhir yang didapatkan adalah perbaikan belajar siswa.
  • Sebagai model bagi siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya melalui tindakan guru yang telah dilakukan. Tindakan tersebut harus inovatif, kreatif dan berarah ke solusi atas permasalahan yang terjadi.
  • Meningkatkan profesionalisme guru karena tidak hanya mampu mengajar saja tetapi juga menilai, merefleksikan diri, mengevaluasi dan memperbaiki cara mengajar yang selama ini dilakukan.
  • Guru memperoleh kesempatan dalam berpartisipasi penuh, mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dirinya sendiri.
  • Meningkatkan kualitas pendidikan, mengingat bahwa sekolah harus mengadakan perbaikan dalam segala hal, khususnya penyelenggaran pembelajaran di kelas.

Masih banyak lagi manfaat kegiatan PTK lainnya. Anda harus benar-benar mengikuti semua prosedur dan metodenya jika ingin mendapatkan beberapa manfaat di atas.

Langkah-Langkah dalam Membuat Penelitian tindakan Kelas

 

Langkah-Langkah dalam Membuat Penelitian tindakan Kelas

Anda harus paham dengan benar bagaimana langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas agar tercapai hasil yang sebenarnya dan bisa digunakan untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran:

1. Mengidentifikasi dan Merumuskan Masalah

Sudah dijelaskan pada pembahasan di atas bahwa masalah dalam PTK selalu terkait dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hasil akhirnya yaitu perubahan perilaku baik siswa, guru maupun mitra peneliti. Beberapa contoh topic yang bisa diangkat menjadi permasalahan adalah:

Metode mengajar, apakah akan diganti dari metode tradisional ke metode penemuan penelitian.

Strategi belajar, sudah tepatkan menggunakan pendekatan integratif dalam proses pembelajaran dibandingkan dengan satu gaya saja?

Prosedur evaluasi, contohnya adalah meningkatkan metode penilaian otentik yang dilakukan oleh guru kepada siswa.

Penanaman atau perubahan nilai dan Sikap agar mendorong timbulnya perilaku yang positif dalam berbagai aspek kehidupan.

Pengembangan profesional guru misalnya peningkatan dalam hal keterampilan mengajar, menambah metode yang baru, menambah kemampuan analisis serta meningkatkan kesadaran diri.

Pengelolaan dan kontrol.

Administrasi, bagaimana menambah efisiensi dalam aspek tertentu yang menjadi bagian dari administrasi sekolah.

Sedangkan untuk menentukan kriteria masalah tidak jauh berbeda dengan penelitian biasa pada umumnya yaitu:

Masalah harus penting bagi peneliti dan hasilnya bermanfaat bagi pengembangan lembaga atau program yang sedang dijalankan.

Masalah masih dalam jangkauan penanganan. Hindari mengambil masalah yang membutuhkan komitmen besar dari para peneliti dan waktu yang terlalu lama.

Pernyataan masalah harus bisa mengungkapkan beberapa aspek fundamental yang menjadi penyebab. Maksudnya pemecahan yang nantinya ditemukan harus berdasarkan sesuatu yang nyata dan bisa dipertanggungjawabkan, jadi tidak dangkal atau berhenti di tempat.

2. Analisis Masalah

Langkah kedua dalam penelitian tindakan kelas adalah melakukan analisis masalah yang bertujuan untuk mengetahui dimensi apa saja yang mungkin ada, sehingga bisa didapatkan aspek pentingnya untuk memberikan penekanan terhadap masalah yang akan diteliti.

Analisis ini melibatkan beberapa jenis kegiatan yang kesulitannya bergantung pada analisis sebab akibat sebuah permasalahan, pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian dan data apa saja yang dibutuhkan.

Analisis masalah bisa dilakukan dengan cara membuka diskusi terbuka antara peneliti, fasilitator, asisten peneliti dan warga sekolah lain (jika dibutuhkan).

3. Perumusan Hipotesis Tindakan

Perlu dipahami bahwa hipotesis disini adalah hipotesis tindakan bukan perbedaan, hubungan atau yang lainnya. Artinya rumusan tersebut harus memuat tindakan apa yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

Contohnya adalah situasi siswa sangat lambat dalam memahami sebuah bacaan. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti ternyata siswa tersebut mempunyai kebiasaan membaca yang salah sehingga perlu adanya perbaikan.

Maka hipotesis yang diambil adalah “apabila kebiasaan membaca salah dibenahi melalui teknik perbaikan yang tepat serta siap dalam pengalaman membaca maka kemampuan siswa akan meningkat”.

4. Membuat Rencana Tindakan dan Pemantauannya

Selanjutnya adalah mulai menyusun rencana tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang diangkat. Lebih mudah jika Anda membuatnya seperti kerangka konsep atau bagan lengkap dengan metode pemantauan bagaimana yang akan dilakukan.

5. Melaksanakan Tindakan dan Mengamatinya

Kelima mulai melaksanakan eksekusi tindakan yang sudah dirancang sebelumnya dan mengamati apakah sudah ada perbaikan atau justru sebaliknya.

6. Mengolah dan Menafsirkan Data

Ketika sudah selesai melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, selanjutnya adalah masuk ke tahap mengolah dan menafsirkan data. Semua yang sudah didapatkan dijadikan satu kemudian diklasifikasikan berdasarkan hal-hal yang penting serta ditafsirkan hingga memperoleh kesimpulan terbaik.

7. Melaporkan

Terakhir adalah menyusun laporan secara rinci dan sistematis untuk kemudian disebarkan ke website penerbitan jurnal atau diterbitkan untuk dibaca semua pihak yang membutuhkan.

Model PTK

 

Model PTK

Melaksanakan penelitian berarti harus ada metode atau model yang digunakan. Selama ini ada beberapa model yang sering digunakan, yaitu:

1. Model Kurt Lewin

Model Kurt Lewin merupakan model yang pertama kali muncul. Kurt Lewin sendiri adalah seorang psikolog sosial yang berasal dari Jerman. Komponen pokok dalam melaksanakan PTK model ini meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

2. Model Kemmis dan McTaggart

Kedua adalah model Kemmis dan McTaggart yang sedikit berbeda dengan sebelumnya yang mana tindakan dan pengamatan menjadi sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya.

3. Model John Elliot

Model ini dikembangkan atas dasar model PTK Kurt Lewin, hanya saja semua komponen tindakan harus memuat beberapa langkah yang mengacu pada jumlah pokok bahasan di setiap mata pelajaran yang diajarkan.

4. Model PTK Hopkins

Terakhir adalh model PTK Hopkins yang masih memiliki keterkaitan dengan model sebelumnya. Namun, Hopkin ternyata bisa menyusun model PTK nya sendiri yaitu start – audit – perencanaan konstruksi – perencanaan tindakan – implementasi dan evaluasi.

Jika Anda bertanya diantara keempat model PTK di atas mana yang paling mudah jawabannya adalah model PTK Kemmis dan McTaggart.

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

 

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Pada dasarnya setiap penelitian baik tindakan atau yang lainnya dilalui berdasarkan beberapa siklus atau pengulangan, yaitu:

1. Tahap Perencanaan

Pada tahap awal ini peneliti harus mempersiapkan dengan matang bagaimana konsep yang akan dijalankan. Contohnya adalah rencana pembelajaran lengkap dengan instrumennya.

2. Tahap Pelaksanaan

Kedua adalah tahap pelaksanaan yang sangat penting dan menentukan apakah sebuah penelitian berhasil atau tidak. Anda harus melaksanakan apa yang sudah direncanakan sebelumnya, mengajar sebagaimana adanya dan tidak terkesan terpaksa.

3. Tahap Pengamatan

Ketiga adalah tahap pengamatan. Terdapat dua hal yang perlu menjadi perhatian yaitu kegiatan mengajar guru yang bisa dipantau oleh kolaborator seperti teman sesama guru, kepala sekolah atau yang lainnya dan kegiatan belajar siswa yang bisa Anda pantau sendiri.

4. Tahap Refleksi

Terakhir adalah tahap refleksi yang dilaksanakan dengan berdiskusi bersama bapak, ibu atau kolaborator. Tujuannya untuk menyampaikan bagaimana hasil pengamatan yang selama ini mereka lakukan dan saran perbaikan apa yang bermanfaat kedepannya.

Melaksanakan penelitian tindakan kelas memang tidak semudah yang dibayangkan. Anda harus benar-benar mempersiapkannya dengan sebaik mungkin, mulai dari pengidentifikasian masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis hingga tahap akhir yaitu refleksi dan pelaporan. Usahakan dengan sebaik mungkin ya! 

Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Tujuan, Manfaat, Model, dll

Tinggalkan komentar