Cerita Legenda Alue Naga – Berbeda dengan contoh cerita fantasi yang sering anda dengar, tentu saja cerita legenda Alue Naga cukup menarik untuk didengar. Penasaran seperti apa ceritanya? Yuk simak ulasannya berikut ini.
Cerita Legenda Alue Naga “Cerita Alue Naga”
Pada suatu hari ada seorang Sultan yang bernama Meurah mendapat kabar mengenai keresahan rakyatnya. Kemudian beliau mendatangi desa tersebut dan masyarakat setempat mengatakan bahwa ada banyak ternak mereka yang raib ketika di bukit Lamyong. Bahkan bukit tersebut terkadang menyebabkan gempa bumi. Setelah mendengar permasalahan masyarakatnya, beliau pun kembali ke istana. Sesampainya di istana, beliau kemudian memanggil sahabatnya yang bernama Renggali. Tujuan pemanggilan Renggali adalah untuk menelusuri apa yang sebenarnya terjadi pada bukit tersebut.
Renggali pun pergi ke bukit dan menelusuri setiap jengkal bukit tersebut. ketika ia berdiri di atas bukit, tiba-tiba bukit tersebut bersuara dan mengatakan bahwa hamba naga yang merupakan sahabat ayahmu. Renggali pun kaget dan mengatakan “Engkaukah itu? Namun dimanakah ayahku?”. Naga itu pun berkata, “Panggilah Sultan Alam, nantinya hamba akan memberikan pengakuan”. Renggali pun secara terburu-buru kembali ke istana dan menceritakannya kepada Sultan. Akhirnya mereka berdua kembali ke bukit tersebut.
Akhir Kisah Cerita Alue Naga
Bukit itu kembali bergemuruh, dan bertanya “Mengapa kalian tidak membawa Sultan Alam?”. Ternyata Sultan Alam sudah lama mangkat. Sultan Meurah pun bertanya “Mengapa keadaanmu seperti ini dan dimana Raja Linge?”. Hamba membuat kesalahan. Ternyata naga tersebut diperintahkan Sultan Alam agar dapat mengantar hadiah pedang kepada para sahabatnya, diantaranya ada Tuan Tapa dan Raja Linge. “Hamba terlebih dahulu mengunjungi Raja Linge, beliau pun berniat mendatangi Tuan Tapa karena hendak mengambil obat istrinya. Setelah sampai di sana, ternyata Tuan Tapa menitipkan kerbau putih kepada Sultan Alam sebanyak 6 ekor.
Dikarenakan amanah ini, Raja Linge pun ikut mengantarkannya kepada Kuta Raja. Di sepanjang perjalanan ternyata hamba tergiur untuk menyantap kerbau tersebut. Hamba lalu mengambil 2 ekor kerbau dan menyantapnya. Kemudian Raja Linge panik serta mencari pencurinya. Hamba pun memfitnah Kule sebagai pencurinya, Raja Linge lalu membunuhnya. Dan hamba pun kembali mencurinya kembali, dan begitu seterusnya hingga akhirnya Raja Linge mengetahuinya. Kami pun berkelahi dan akhirnya hamba membunuhnya. Karena itulah, hukumlah hamba”, kata naga. Sultan Meurah pun bertanya, “Kenapa engkau terjebak di tempat ini?”.
Ternyata Raja Linge memegang pedangnya dan menusukkan ke bagian tubuh naga tersebut, sehingga lumpuhlah tubuhnya. Namun mereka berdua baik hati dan membebaskan naga tersebut dengan mencabut pedang tersebut pada tubuhnya. Sambil menangis naga itu pun menggeser tubuhnya, dan secara perlahan menuju ke laut. Sehingga terbentuklah sebuah sungai kecil karena pergerakan naga tersebut. Yang pada akhirnya di daerah tersebut dinamakan sebagai Alue Naga.