Cerita Rakyat Timun Emas – Indonesia memiliki banyak kisah cerita rakyat fantasi yang melegenda. Salah satu contoh cerita fantasi tersebut ialah berupa cerita rakyat Timun Emas. Kisah ini sering dikisahkan sebagai pengantar tidur bagi anak-anak.
Mbok Rondho
Sudah sejak suaminya masih hidup mbok Rondho sangat mendambakan anak, tapi hingga suaminya meninggal ia belum juga memiliki anak. Lalu pada suatu saat ketika ia sedang mencari kayu bakar di hutan dekat desanya ia melihat kebun timun yang sangat lebat dengan buah timunnya yang besar-besar. Ia berusaha mencari petani pemiliknya bermasuk untuk memintanya satu buah saja. Tapi ia tidak melihat siapa-siapa di hutan tersebut. Ia pun lalu memberanikan diri memerik satu buah mentimun dan hendak membawanya pulang.
Cerita Rakyat Timun Emas “Raksasa Pemilik Kebun Timun”
Namun secara tak disangka-sangka lalu muncul raksasa yang rupanya pemilik kebun timun tersebut. Mbok rondho pun ketakutan. Tapi raksasa itu berkata, bahwa mbok rondho boleh membawa pulang timun itu dan harus menjaga agar timun itu selalu dalam kondisi hangat dengan menaruhnya di dekat senthir atau lampu teplok, selama 7 hari berturut-turut, karena timun itu berisi bayi. Jika bayinya nanti perempuan maka mbok rondho harus menyerahkannya kepada raksasa untuk disantap. Tapi jika bayinya laki-laki maka mbok rondho boleh memeliharanya sebagai anak angkat. Mbok rondho yang semula ketakutan pun berbalik menjadi girang.
Timun Mas
Ia pun segera bergegas membawa timun tersebut ke rumah. Hingga pada waktunya maka lahirlah bayi itu dan bayinya adalah seorang wanita yang cantik. Mbok Rondho memberinya nama Timun Mas, dan ia pun membesarkannya hingga ia lupa dengan perintah raksasa di hutan waktu itu.
Raksasa Datang Hendak Memakan Timun Mas
Hingga raksasa pun datang menagih janjinya. Mbok rondho berusaha membuat alasan agar timun mas tidak dimakan raksasa itu. Ia meminta raksasa menunggu timun Mas agar menjadi lebih besar dan gemuk agar dagingnya lebih banyak. Raksasa pun setuju, mbok rondho boleh membesarkannya sampai timun mas beranjak remaja. Hingga pada saatnya tiba raksasa itupun datang lagi. Mbok rondho beralasan timun mas bau badannya dan sedang menuju sungai hendak mandi. Lalu raksasa pun memberikan waktu sepekan. Pada pekan berikutnya mbok rondho bilang bahwa timun mas yang sedang bersembunyi di dapur ketakutan itu sedang pergi ke pasar, hingga raksasa itupun memberi waktu sepekan lagi. Begitu seterusnya hingga genap setahun raksasa itu pun sudah tak sabar lagi dan sangat kelaparan. Sebelumnya mbok rondho kedatangan tamu yang tiba-tiba saja memberikan 3 buah bekal bagi timun mas, yakni berupa benih buah dan jarum serta terasi, dan berpesan agar timun mas selalu membawanya kemana saja ia pergi. Tak lama kemudian raksasa yang sudah sangat lapar dan marah itupun tiba di tempat mbok rondho dan timun mas tinggal. Ia kembali menagih janjinya. Timun mas berusaha lari dari pintu belakang, agar mbok rondho tidak disakiti raksasa itu. Raksasa pun tiba-tiba melihatnya dan berusaha mengejarnya.
Timun Mas Melarikan Diri
Sambil ketakutan Timun Mas berusaha melarikan diri, dan raksasa itu berlari mengejarnya dari belakang. Lalu ia melemparkan bekalnya berupa benih buah, hingga tumbuh tanaman buah yang lebat. Raksasa yang kelaparan pun memakannya hingga kenyang dan melambat langkahnya. Timun Mas berhasil lari menjauh. Hingga pada saat raksasa dengan langkah kakinya yang besar mendekat, timun mas pun melemparkan bekal keduanya, yakni jarum, lalu tumbuh hutan bambu yang membuat raksasa itu luka-luka dan melemah. Namun raksasa itu masih mengejar hingga timun mas lemparkan bekal terasi nya dan menjadi kolam lumpur yang menghisap raksasa tersebut.
Begitulah hingga akhirnya timun Mas pun selamat.